BERITA

Inovasi Terbaru: Alat Perangkap Hama Bertenaga Surya Ini Dijamin Meningkatkan Hasil Panen Di Desa Tawengan

Gambar Berita Inovasi Terbaru: Alat Perangkap Hama Bertenaga Surya Ini Dijamin Meningkatkan Hasil Panen Di Desa Tawengan

Boyolali, 12 Agustus 2024 – Desa Tawengan, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, menjadi saksi lahirnya inovasi teknologi pertanian yang dirancang oleh seorang mahasiswa dari Universitas Diponegoro (UNDIP), Raihan Ramadhan. Raihan, yang tengah menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM II UNDIP Tahun 2024, berhasil menciptakan alat perangkap hama berbasis LED Ultraviolet (UV) dan panel surya, yang bertujuan untuk mengatasi masalah hama di lahan pertanian desa tersebut.

Alat yang dirancang Raihan ini diberi judul "Rancang Bangun Alat Perangkap Hama Berbasis LED UV dan Panel Surya Pada Lahan Agraria Desa Tawengan Kabupaten Boyolali". Alat ini dirancang khusus untuk menangani hama wereng dan belalang, yang menjadi ancaman utama bagi para petani di Desa Tawengan. Dengan menggunakan teknologi LED UV untuk menarik hama dan panel surya sebagai sumber energi, alat ini menawarkan solusi berkelanjutan untuk mengurangi kerugian akibat serangan hama. Inovasi ini dikembangkan oleh Raihan Ramadhan, seorang mahasiswa dari jurusan Teknologi Rekayasa Otomasi di UNDIP. Pembuatan alat ini juga melibatkan koordinasi dengan GAPOKTAN (Gabungan Kelompok Tani) Desa Tawengan, yang diketuai oleh Bapak Jumalih. Para petani setempat menjadi penerima manfaat utama dari penggunaan alat ini. Proyek ini dilakukan di Desa Tawengan, sebuah desa yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Desa ini dikenal dengan lahan pertaniannya yang luas, terutama untuk tanaman kedelai, namun sering menghadapi masalah serius akibat hama yang menyerang tanaman.


Proses pembuatan alat ini berlangsung selama dua minggu, disertai dengan uji coba untuk memastikan efektivitasnya. Pada tanggal 12 Agustus 2024, pukul 09.00 WIB, Raihan melakukan koordinasi dengan ketua GAPOKTAN, Bapak Jumalih, di Dukuh Sambi Gedong, untuk memaparkan cara kerja dan manfaat dari alat yang telah selesai dibuat. Latar belakang pembuatan alat ini berakar terhadap kondisi lahan pertanian di Desa Tawengan yang sering diserang hama, terutama wereng dan belalang. Dengan banyaknya lahan pertanian di desa ini, hama menjadi kendala utama yang mengurangi hasil panen. Raihan merancang alat ini dengan harapan dapat memberikan solusi yang efektif dan ramah lingkungan untuk para petani, sehingga mereka dapat menikmati hasil panen yang lebih melimpah tanpa harus bergantung pada pestisida kimia. 

Alat perangkap hama ini menggabungkan beberapa komponen elektronika, termasuk Mini Panel Surya, Baterai Lithium, LED UV, Transistor, Resistor, Saklar, Pipa PVC, dan Botol Plastik. Prinsip kerja alat ini sederhana namun efektif: pada siang hari, panel surya akan menyerap energi matahari dan menyimpannya di dalam baterai. Saat malam tiba, energi yang tersimpan akan digunakan untuk menyalakan LED UV, yang menarik hama ke perangkap. Di bawah LED, terdapat wadah berisi air yang akan membuat hama yang tertarik oleh cahaya terperangkap dan mati di dalam air. Setelah dilakukan koordinasi dan penjelasan kepada pihak GAPOKTAN, Raihan bersama timnya melakukan survei dan uji coba alat di ladang kedelai milik kelompok tani. Uji coba ini bertujuan untuk memastikan alat bekerja dengan baik dan memberikan hasil yang diharapkan.

Pembuatan alat perangkap hama berbasis LED UV dan panel surya ini adalah bagian dari program kerja monodisiplin yang wajib dilakukan oleh peserta KKN TIM II UNDIP 2024. Alat ini tidak hanya memberikan solusi inovatif untuk masalah pertanian di Desa Tawengan, tetapi juga menunjukkan bagaimana teknologi sederhana dapat memberikan dampak besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan. Raihan Ramadhan berharap, alat ini dapat mengurangi hama secara signifikan dan membantu petani di Desa Tawengan meningkatkan hasil panen mereka.

Berita Lainnya