BERITA
NEXT LEVEL OF UMKM
Boyolali, 14 Agustus 2024 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro sukses melaksanakan program kerja ‘Next Level of UMKM’ di Desa Tawengan. Program ini dirancang khusus untuk meningkatkan kualitas dan daya saing usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di desa tersebut, dengan fokus utama pada pengembangan pemasaran digital dan manajemen usaha yang lebih baik.
Salah satu agenda utama dari program kerja ini adalah membantu UMKM Baso Aci Juaraaa di Desa Tawengan dalam pembuatan NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) dan SPPIRT (Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga). Dengan adanya NPWP, pelaku UMKM kini dapat menikmati berbagai fasilitas perpajakan yang diberikan pemerintah, sementara SPPIRT memastikan produk pangan yang dihasilkan telah memenuhi standar keamanan yang ditetapkan. Dalam era digital seperti sekarang, pemasaran melalui media sosial menjadi sangat krusial. Oleh karena itu, program ini juga melibatkan pendampingan dalam pembuatan Tiktok Shop. Langkah ini dianggap strategis mengingat Tiktok saat ini menjadi salah satu platform media sosial dengan pertumbuhan pengguna yang sangat pesat. Para pelaku UMKM diberikan pelatihan tentang cara membuka dan mengelola Tiktok Shop, serta bagaimana memaksimalkan konten promosi untuk menarik pelanggan.
Selain itu, program ini juga memberikan pelatihan mengenai analisis media sosial. Dengan bimbingan ini, pelaku UMKM dapat memahami cara menganalisis efektivitas kampanye pemasaran mereka di berbagai platform, salah satunya yaitu Instagram. Mereka juga diajarkan strategi untuk meningkatkan engagement dengan target pasar. Pembuatan landing page yang menarik dan informatif juga menjadi salah satu poin penting dalam program ini. Landing page ini diharapkan dapat menjadi sarana utama bagi UMKM untuk menampilkan produk mereka secara profesional di dunia maya. Sebagai bagian dari strategi branding, program ini juga mencakup pembuatan card kit yang profesional. Card kit ini berisi panduan memasak baso aci dengan desain menarik yang dapat disertakan dalam kemasan baso aci.
Keselamatan dan kesehatan kerja juga menjadi perhatian utama dalam program ini. Tim KKN merancang alat pendeteksi kebakaran yang khusus dipasang di dapur produksi milik UMKM. Alat ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kebakaran yang bisa mengancam kelangsungan usaha. Sebagai pelengkap, diadakan pula penyuluhan tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Para pelaku usaha diberi pemahaman mengenai pentingnya menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat, serta bagaimana menangani bahan-bahan berbahaya dengan benar. Selain itu, tim KKN memberikan penyuluhan tentang pemilihan bahan yang memenuhi standar ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal). Penyuluhan ini bertujuan agar produk baso aci yang dihasilkan tidak hanya berkualitas, tetapi juga terjamin kehalalannya.
Program kerja ini mendapat sambutan positif dari UMKM Baso Aci Juaraaa di Desa Tawengan. Mereka merasa terbantu dengan berbagai bimbingan yang diberikan, mulai dari aspek legalitas, pemasaran digital, hingga keamanan produk. Kini mereka lebih percaya diri untuk mengembangkan usahanya ke level yang lebih tinggi.