BERITA

Bagaimana Desa Tawengan Menghadapi Era Digitalisasi dengan Pengelolaan Dokumen Cerdas?

Gambar Berita Bagaimana Desa Tawengan Menghadapi Era Digitalisasi dengan Pengelolaan Dokumen Cerdas?

Boyolali , 6 Agustus 2024 – Desa Tawengan, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, kini memulai langkah penting menuju era digital dengan diluncurkannya program "Pemberdayaan dan Bimbingan Pengarsipan Dokumen Cerdas Digital Desa." Inisiatif ini, yang dipimpin oleh Ken Arsyi Naila Ratu Kinanti, mahasiswa jurusan Manajemen konsentrasi Marketing Universitas Diponegoro (UNDIP), bertujuan untuk memperkuat kemampuan masyarakat dalam mengelola arsip desa secara digital, sekaligus meningkatkan transparansi dan akuntabilitas administrasi desa.

Program ini dilatarbelakangi oleh tantangan yang dihadapi perangkat desa dalam mengakses data dokumen penting, seperti Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP), dan BPJS. "Sistem pengarsipan yang belum terdigitalisasi membuat pencarian data menjadi lambat dan tidak efisien," ungkap Ken Arsyi saat pemaparan program pada 6 Agustus 2024, di Balai Desa Tawengan. Dengan adanya program ini, diharapkan proses pengarsipan dapat berjalan lebih efisien dan aman, serta memastikan bahwa dokumen penting terlindungi dari risiko kehilangan dan kerusakan.

Program ini menyelenggarakan sosialisasi dan praktik pengelolaan arsip dokumen secara digital. Dalam pelatihan ini, para peserta akan dikenalkan pada penggunaan software pemindai dan Google Drive, dua alat yang sangat penting dalam pengelolaan arsip digital. Selain itu, disediakan video tutorial menarik yang memudahkan peserta untuk memahami setiap langkah dalam proses digitalisasi.

Koordinasi proyek ini dilakukan dengan Kepala Dusun I dan II, serta Kasi Pemerintahan, yang akan membantu dalam mengimplementasikan program di tingkat desa. Program ini tidak hanya bermanfaat untuk perangkat desa, tetapi juga akan memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat, yang akan lebih mudah dalam mengakses data dan informasi yang diperlukan.

Dengan semakin majunya teknologi, program ini diharapkan dapat mempersiapkan Desa Tawengan untuk menghadapi tantangan digitalisasi yang semakin kompleks. "Kami ingin menciptakan sistem pengarsipan yang cerdas, terstruktur, dan mudah diakses oleh masyarakat. Ini adalah langkah awal untuk membangun desa yang lebih efisien dan modern," kata Ken Arsyi.

Program "Pemberdayaan dan Bimbingan Pengarsipan Dokumen Cerdas Digital Desa" menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat dapat menghasilkan solusi yang inovatif untuk meningkatkan kualitas layanan pemerintahan desa. Dengan menguasai teknologi digital, masyarakat Desa Tawengan siap untuk melangkah ke era informasi yang lebih baik dan lebih terorganisir.


Berita Lainnya